Selasa, 02 September 2008

Wonder Woman Universitas Kristen Petra


Jam telah menunjukkan pukul 18.00. Garis-garis keriput, rambut putih, dan wajah yang letih sudah nampak pada diri wanita yang masih berada di selasar B Universitas Kristen Petra saat itu. Wanita itu adalah Ans Uktolsega yang oleh orang-orang biasa dipanggil dengan sebutan Tante Ans. Saat ini, Ans sudah berusia 75 tahun. Namun, ia masih tetap bersemangat untuk menjajakan kue-kue dagangannya meskipun hari telah gelap.

Dari hari Senin-Sabtu Ans menjajakan kue-kuenya di Universitas Kristen Petra dari pukul 10.00-19.00. Kue-kue yang ia jajakan diambil dari seorang teman gerejanya yang tinggal di daerah Menanggal. Jadi, hampir setiap hari (kecuali hari Minggu), Ans harus menempuh perjalanan panjang dari Graha Asri Sukojono, tempat tinggalnya, menuju ke Menanggal, dan kemudian ke Universitas Kristen Petra.

Jika pada pukul 19.00 kue-kue yang ia bawa belum habis terjual, ia membawa kue-kue tersebut untuk dijual ke saudara-saudara, teman-teman, atau orang-orang yang ada di Gerejanya. Ia berkomitmen bahwa setiap hari, kue-kue yang ia bawa harus bisa habis terjual. Hal tersebut ia lakukan karena ia merasa kasihan pada temannya yang telah capek-capek untuk membuat kue-kue tersebut.

Dari pekerjaannya itu Ans bisa mendapatkan keuntungan sebesar 30-50 ribu per hari. Uang itu dipakainya untuk biaya kebutuhan hidup sehari-hari, uang persembahan pada gereja, dan biaya sekolah ketiga anak dari keponakannya yang telah meninggal. Anak-anak itu masih berusia 3, 4, dan 10 tahun.

Dulunya, Ans pernah bekerja sebagai guru les semua mata pelajaran bagi anak-anak TK, SD; guru di TK,SD Petra 3 dan Petra 5. Selain itu, sampai saat ini dia masih aktif menjadi guru sekolah minggu dan guru anak-anak Taruna di GPID Ho Sea. Baru pada tahun 2004, ia memutuskan untuk berhenti dari aktifitas mengajar dan mulai berjualan kue di TK dan SD Petra 1-13. Hal ini dikarenakan penglihatannya yang semakin berkurang akibat penyakit katarak yang dideritanya. Kemudian pada tahun 2006, ia memutuskan untuk berjualan di Universitas Kristen Petra setiap harinya.

”Orang-orang di Universitas Kristen Petra lebih dari ramah kepada saya. Mahasiswa, dosen, orang kantor, karyawan, orang kantin semuanya ramah. Tidak ada duka yang saya rasakan selama berjualan di sini. Sebaliknya, banyak suka yang saya rasakan. Saya senang pergi ke Pelma untuk mendengarkan anak-anak bercerita, dan mengikuti kebaktian pada hari senin. Dagangan saya juga banyak laris terjual di sini”, ujarnya. Selain itu, menurutnya orang-orang di Universitas Kristen Petra juga banyak membantunya. Mereka membiayai operasi katarak yang dideritanya, serta memberikan uang untuk membeli obat-obatan yang diperlukan.

“Tuhanlah yang memberi saya kesehatan dan semangat. Setiap hari saya selalu berpasrah, minta perlindungan dari Tuhan, tetap melayani Tuhan, ingat pada Tuhan, dan selalu berdoa untuk sesama yang mengalami kesusahan” jawabnya ketika ditanya mengenai semangatnya untuk tetap bekerja meskipun usianya tak lagi muda.

3 komentar:

ney mengatakan...

wew,,,

keren2...

smangat2 mber...!!!!!

kapan moto aq...

wkwkwkwkw

GBU^^

Danie Cung Cung mengatakan...

Hooo.. kerennn keren..

masukin motion gak ya?? wkwkwk

Anonim mengatakan...

Hi Mel!!

Tante Ans masih jualan kah ampe sekarang? Aku masih inget, pas kita kerja ComPar dulu itu sering pulang malem kan dari kampus. Tapi masih aja keliat beliau jadi sering beli sekalipun ngga terlalu fave ama kue itu. Tapi jadi inget banget ama kue cucur nya hahaha.. Salut aja ama semangat nya Tante Ans.. Harus dicontoh semangatnya untuk terus bertahan hidup!! Masak yang mahasiswa udah malas2an, Tante Ans aja masih bekerja.. ^^

Ini anak2 pada diwajibkan bikin blog kah? kok semua pada ber-blog ria haha..

Mampir ke blog ku ya kapan2.. =P